Asa di Tetey, BSIP Sulut Sosialisasikan Pembentukan Korporasi
Apa sih yang menjadi core dari sosialisasi? Interaksi menjadi syarat mutlak terjadinya sosialisasi. Ada dua aspek interaksi yang perlu diperhatikan dalam sosialisasi, yakni (1) seseorang harus mengetahui tingkah laku yang pantas dilakukan dalam situasi tertentu, dan (2) komitmen terhadap beberapa atau semua tingkah laku itu. Untuk sampai pada tujuan itu, ada tiga proses yang bisa dilakukan, yaitu peniruan, generalisasi, dan penguatan (Waters and Crook, 1946: 93-94). Tim ICARE BSIP Sulawesi Utara (Sulut) melaksanakan Sosialisasi Pembentukan Korporasi di Desa Tetey Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara pada 27 Pebruari 2024. Sosialisasi dilaksanakan di salah satu rumah petani dan dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Perkebunan, Ibu Cecilia Bernadus, S.P. yang mewakili Kepala Dinas Pertanian Minahasa Utara (Minut) karena berhalangan hadir.
Cecilia menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini merupakan tahap lanjutan dari ICARE. Cecilia berpesan kepada peserta agar setiap ada pemaparan dari Tim ICARE untuk diikuti karena intinya disitu. "Torang sudah sampai tahap lanjut, so torang harus semangat, " Cecilia menegaskan bahwa petani harus bersyukur karena lokasi mereka merupakan salah satu lokasi di Minut yang mendapatkan kegiatan tersebut, bagian 5 dari 10 kecamatannya, bahkan bagian dari 9 propinsi di Indonesia. Kabid mengajak untuk bersama-sama menunjangnya karena keuntungan ada di petani penerima manfaat, dan mengingatkan bahwa ada rambu-rambu didalamnya.
Sosialisasi dilanjutkan oleh Tim PIU, Bapak Aryanto, S.Pt., M.Sc. Aryanto menegaskan bahwa Tim ICARE berada di bawah Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), yang terlibat dan berperan dalam perjalanan ICARE tersebut. Aryanto menegaskan bahwa sekarang sudah tahap penyaluran dari Bank Dunia dan juga menjelaskan apa itu korporasi dan kenapa harus. Pertama, Bank Dunia menginginkan petani agar berkorporasi dalam mengelola rantai nilai usaha taninya yang merupakan komoditas unggulan. Umumnya di lokasi tersebut sudah ada, tetapi dikerjakan kecil-kecilan dan sumber dana pun terbatas. ICARE ini mengandung visi mengajak, kalau ada yang sukses itu semuanya ikut sukses, bukan hanya 1-2 orang. ICARE menginginkan semua sumber daya dan kelompok harus sukses bersama, maka dibentuklah korporasi. Korporasi merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang yang sama, yang resmi, diakui, dan berbadan hukum.
Kedua, Aryanto menambahkan bahwa kenapa harus korporasi karena misi ICARE, Bank Dunia adalah mensyaratkan ada dana berjumlah tertentu yang akan dikucurkan dengan syarat dibentuknya korporasi. Aryanto juga menjelaskan bahwa dalam pembentukan koperasi yang merupakan bagian dari korporasi, akan ditanggung pembiayaannya oleh ICARE. Sosialisasi dilanjutkan lagi oleh Tim PIU lainnya, Anita Winokan, S.Pt., M.Si. sebagai bagian dari tim teknisnya. Anita melakukan pengecekan terhadap kehadiran kelompok tani (poktan) yang telah diundangnya. Poktan diwakili oleh ketua, sekretaris, dan bendaharanya. Kelima Poktan tersebut antara lain Kendem, Keluarga Tani, Pinamintu, Karunia, dan Berkat. Anita menegaskan bahwa bantuan dari Bank Dunia akan disalurkan melalui koperasi petani. Besar harapan dari Tim ICARE bahwa seluruh poktan tersebut membentuk suatu koperasi karena bantuan ICARE akan turun di koperasi yang merupakan lembaga ekonomi dan lembaga yang sah, yang didalamnya akan terdapat penasihat dan pembina.
Anita menambahkan untuk kepengurusan koperasi tersebut harus memuat kaum perempuan dan milenial. Pembentukan koperasi dilakukan dengan mengajukan ke dinas tenaga kerja, sesuai format yang ditetapkan agar bisa lolos. Selain itu, dalam penamaan suatu koperasi harus memperhatikan jumlah katanya, tidak boleh hanya dua kata. Anita menjelaskan tujuan pembentukan korporasi adalah untuk meningkatkan penghasilan, pendapatan, dan menghasilkan olahan produk pertaniannya. Akhir dari acara sosialisasi, setelah kelima poktan sempat berdiskusi, mereka memutuskan untuk keberadaan ketua, sekretaris dan bendaharanya, yang kemudian akan dibahas lebih lanjut di dalam intern mereka.
Sumber:
Tim ICARE BSIP Sulut.
Syarif, J. 2007. Sosialisasi Nilai-Nilai Kultural dalam Keluarga. Banjarmasin. Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarsari Banjarmasin.