"Asa Petani ICARE di Rap-Rap," BSIP Sulut Sosialisasikan Pembentukan Korporasi
Tahapan sosialisasi menurut Berger dan Luckman ada dua, yaitu sosialisasi primer dan sekunder. Sosialisasi primer merupakan sosialisasi yang pertama dijalani oleh individu semasa kecil dan bertujuan untuk membentuk kepribadian anak serta keluarga sebagai agennya. Sosialisasi sekunder adalah proses berikutnya yang memperkenalkan individu yang telah disosialisasi ke sektor baru dari dunia objektif masyarakat dan mengarah ke terwujudnya sikap profesionalisme serta agennya adalah suatu lembaga, seperti lembaga pekerjaan.
Kepala Dinas Pertanian Minahasa Utara (Minut) yang diwakili oleh Cecilia Bernadus, S.P. selaku Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan membuka Sosialisasi Pembentukan Korporasi di Desa Rap-Rap, tepatnya di Aula BPP Airmadidi (28/2). Kabid menekankan bahwa ICARE sudah di tahap lanjut, dan pusatnya disini, jadi sudah banyak yang mengetahuinya. Cecilia menambahkan agar seluruh petani untuk mencermatinya karena modelnya seperti apa, akan dijelaskan di sosialisasi ini.
Tim ICARE BSIP Sulawesi Utara (Sulut) yang diwakili oleh Aryanto, S.Pt., M.Sc. menguatkan bahwa kegiatan harus disyukuri karena sosialisasi ini merupakan langkah lebih maju dan suatu jaminan kepastian. Aryanto kemudian menjelaskan, apa itu korporasi dan mengapa harus berkorporasi. Korporasi adalah organisasi atau badan usaha bersama yang resmi, yang berbadan hukum. Korporasi petani adalah kelembagaan ekonomi petani yang berbadan hukum dan berbentuk koperasi atau badan hukum lain dengan sebagian besar kepemilikan modal dimiliki oleh petani (BKP, 2020).
Koperasi merupakan model badan hukum suatu usaha korporasi yang paling mendekati dengan jangkauan petani. Aryanto menambahkan bahwa koperasi dalam filosofi Minahasa adalah Mapalus. Koperasi yang dituju sekarang merupakan koperasi yang berorientasi bisnis dan memiliki kejelasan keuntungannya, sedangkan mapalus itu sifatnya lebih ke persaudaraan dengan konsep bergantian dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.
Tim ICARE yang lain, Anita Winokan, S.Pt., M.Si. melakukan pengecekan terhadap peserta yang hadir dalam sosialisasi. Anita sangat mengapresiasi jumlah peserta sosialisasi tersebut. Kenapa demikian? Karena dari info awal itu hanya dua kelompok tani (poktan) yang hadir, tetapi ternyata sampai 5 poktan yang terdata, apalagi ditambah dengan satu yang belum masuk datanya, tetapi masih dalam jangkauan wilayah tersebut.
Anita menjelaskan ICARE memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian, baik jagung maupun kelapa, dan juga meningkatkan produksinya. Anita mempertajam bahwa koperasi itu gabungan dari beberapa poktan, tidak hanya per poktan, lebih banyak lebih bagus karena besar luasan produksi tergantung dari hal tersebut. Diskusi dalam sosialisasi tersebut mengerucutkan bahwa sudah terdapat rancangan nama, kepengurusan, dan model kegiatan koperasinya. Hal itu merupakan respon positif poktan terhadap tahap lanjut dari ICARE ini.
Sumber:
Tim ICARE BSIP Sulawesi Utara.
Airlangga, D. 2013. Sosialisasi tentang Pengetahuan Keagamaan oleh Orang Tua Beda Agama kepada Anaknya. Jurnal Sosial Politik.
Https://badanpangan.go.id