
BRMP Sulawesi Utara Hadiri Konsolidasi Transformasi BSIP ke BRMP via Zoom Meeting
Kalasey, 9 April 2025
BRMP Sulawesi Utara menghadiri konsolidasi nama institusi baru Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) melalui zoom meeting di aula kantor pada Hari Rabu (9/4). Pertemuan yang diselenggarakan BRMP tersebut dilaksanakan secara hybrid pada pukul 12.30 WIB, atau 13.30 WITA waktu lokal Sulawesi Utara.
Kegiatan Konsolidasi dibuka oleh Sekretaris BRMP Dr. Haris Syahbuddin, DEA dan dihadiri oleh seluruh UPT BRMP seluruh Indonesia (Selindo), dari Sabang sampai Merauke. Bahkan pimpinan dan para pegawai BRMP Sulawesi Utara sangat antusias mengikuti kegiatan konsolidasi tersebut.
Masuk acara inti, Sekretaris badan (sesba) menyerahkan tongkat estafet acara ke Kepala BRMP Prof. Dr. Ir. Fadjri Djufry, M.Si. Kepala badan (Kaban) menyampaikan kepada seluruh masyarakat BRMP, untuk patut bersyukur atas terbitnya SOTK institusi baru yang telah ditandatangani oleh Mentan dan tercatat di Kemenkumham.
Kaban berpesan kepada seluruh UPT BRMP yang tersebar di Selindo, untuk segera memperbarui atribut-atribut terkait BRMP termasuk link website dalam jangka waktu 1 minggu. Perjuangan dalam keberadaan BRMP ini tidak luput dari kesepakatan dan kekompakan, yang ujungnya untuk kemajuan pertanian ke depan.
Lanjut Kaban, untuk kemudahan, maka pemberian nama, baik di pusat maupun di UPT daerah digunakanlah BRMP. Perumus munculnya sebutan BRMP tersebut adalah Sesba dan tim teknis. Institusi baru ini memiliki 2 tugas dan fungsi (tusi) besar.
Institusi sekarang sudah mencakup semuanya, baik penelitian dan pengembangan, maupun standardisasi. Yang sebelum-sebelumnya untuk tusi penelitian dan pengembangan hanya terdapat pada Institusi lama Litbang. Sedangkan tusi standardisasi hanya terdapat pada institusi lama setelahnya, yaitu BSIP.
Institusi baru ini lebih berfokus pada kualitas daripada kuantitas. Dan menekankan bahwa hilirisasi merupakan bagian penting untuk ditindaklanjuti. Selain itu, terdapat perbedaan kinerja antara hulu dengan hilir.
Kaban meminta untuk segera petakan level riset BRMP, seperti di komoditas padi dan jagung. Setelah pemetaan tersedia, BRMP akan perkenalkan pemetaan tersebut ke kampus. Sehingga kampus bisa menangani kegiatan yang tidak mengulang kegiatan BRMP.
Kaban menjelaskan bahwa saat ini jabatan yang mendominasi adalah penyuluh. Terdapat perencanaan untuk mengalihkan sebagian penyuluh ke perekayasa, terkait tusi risetnya. Yang patut diingat bahwa jabatan peneliti juga sudah tidak ada di institusi yang baru ini. Terakhir jabatan peneliti terdapat pada institusi lama, yaitu Litbang.
Kaban juga menginstruksikan terkait persiapan-persiapan rencana jangka panjang, menengah dan pendek tentang perekayasaan, perakitan dan pengujian di masing-masing UPT. Meskipun saat ini BRMP fokus dalam kegiatan pendampingan swasembada pangan, khususnya beras.
Proporsi pembiayaan kegiatan swasembada ini menempati sebanyak 66% dari anggaran Kementerian Pertanian. Kaban menegaskan bahwa UPT harus membagi kinerja bagi kegiatan pendampingan swasembada pangan, dan tusinya. Arahan tersebut untuk menjadikan seluruh kegiatan yang ditangani BRMP bisa terlaksana dengan baik.
Kaban menambahkan pesan lagi, agar kepala UPT di daerah segera berkoordinasi untuk aktif mengedukasi, baik ke petani maupun ke pemerintah daerah beserta dinas terkait. Harapan Kaban, perubahan institusi ini merupakan yang terakhir kalinya, agar seluruh kegiatan tidak terhambat lagi.