BSIP Sulut Bersama BBPSI Veteriner Koordinasikan PAT dan Pompanisasi di Minahasa
Jumat, 15 Maret 2024, Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Sulawesi Utara (Sulut) melakukan Koordinasi Kegiatan Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Pompanisasi dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Sulut, dan Kabupaten Minahasa. Kepala Balai Besar Pengujian Standar Instrumen (BBPSI) Veteriner, Kepala BSIP Sulut, Denny Mamesah, SP (LO Minahasa), Letkol. Inf. Adityo, dan Mayor Yan diterima oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan, Koordinator BPP Kakas, Danramil beserta Babinsa Kakas, dan kelompok tani (poktan).
Perluasan areal lahan pertanaman padi bisa dilakukan di lahan rawa pasang surut, rawa lebak, maupun lahan kering. Luas lahan kering di Indonesia sekitar 5,1 juta ha yang diantaranya memiliki potensi untuk tanaman pangan. Menurut Hidayat dkk (2009), lahan yang berpotensi untuk perluasan areal pertanaman padi pada lahan kering sebesar 1,4 juta ha berdasar pertimbangan peta arahan tata ruang BBSDLP, yang sekarang bertransformasi menjadi BBPSI Sumber Daya Lahan Pertanian. Potensi perluasan areal pertanaman padi yang sebenarnya dapat lebih besar dari perkiraan tersebut (Suwarno, 2010).
Dalam diskusi terungkap bahwa luas lahan sawah tadah hujan hanya dilakukan sekali tanam karena kekurangan air, yaitu tepatnya di Poktan Goro dengan luasan 14 ha. Selain itu, luas lahan sawah tadah hujan juga tersebar di Wilayah Touliang sampai Langowan seluas 20 ha dan Kakas Barat beserta Kakas seluas 200 ha.
Sumber:
Tim Pompanisasi BSIP Sulawesi Utara.
Suwarno. 2010. Meningkatkan Produksi Padi Menuju Ketahanan Pangan yang Lestari. Pangan Vol. 19(3): 233-243.