
Mentan Amran: Ketahanan Pangan adalah Pilar Utama Ketahanan Nasional
Jakarta — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan fondasi utama dalam membangun ketahanan nasional. Hal ini disampaikannya saat memberikan kuliah umum kepada peserta Pendidikan Pembentukan Pimpinan Negara (P3N) Angkatan XXV dan Pendidikan Pengetahuan Strategis (P4N) Angkatan LXVIII di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI, Kamis (24/7).
"Ketahanan pangan adalah jantung dari ketahanan nasional. Jika pangan terganggu, maka stabilitas negara pun ikut terganggu," tegas Mentan Amran dalam kuliah umum bertema “Membangun Sistem Hilirisasi Pertanian yang Berdaya Saing untuk Ketahanan Pangan Berkelanjutan.”
Menurutnya, ketahanan pangan bukan sekadar isu ekonomi, tetapi menyangkut keberlangsungan hidup bangsa. Ia mengingatkan bahwa kesalahan dalam membaca persoalan pangan bisa berujung pada kebijakan yang salah dan berdampak lebih besar daripada korupsi.
"Seperti kata Bung Karno, hidup matinya bangsa ditentukan oleh pangan. Salah menganalisis pangan bisa lebih fatal dampaknya daripada korupsi,” ujar Amran.
Mentan juga memaparkan komitmen nyata pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat sektor pertanian. Hal ini diwujudkan melalui penerbitan tujuh Peraturan Presiden (Perpres) strategis, yang di antaranya mengatur soal pupuk bersubsidi, harga gabah, dan irigasi.
"Distribusi pupuk kini sudah jauh lebih sederhana dan efisien. Rantai birokrasi yang dulu menyulitkan petani kini telah dipangkas agar pupuk bisa langsung sampai ke tangan petani," jelasnya.
Mentan Amran menyebut, hasil dari serangkaian kebijakan yang berpihak pada petani ini telah mendorong produksi beras nasional ke titik tertinggi sepanjang sejarah.
"Alhamdulillah, saat ini produksi beras kita mencapai rekor tertinggi. Ini bukan hasil kebetulan, tapi buah dari keberpihakan dan kerja nyata pemerintah terhadap petani," tambahnya.
Ia juga mengajak seluruh peserta Lemhannas yang merupakan calon-calon pemimpin nasional untuk turut berperan aktif dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
“Ketahanan pangan bukan semata urusan teknis. Ini adalah isu strategis yang membutuhkan dukungan semua lini kepemimpinan, baik pusat maupun daerah,” pesan Mentan.
Gubernur Lemhannas RI, Ace Hasan Syadzily, memberikan apresiasi atas capaian sektor pertanian di bawah kepemimpinan Amran. Ia menilai sektor ini kini menjadi sumber optimisme baru dalam mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
"Kemajuan sektor pertanian saat ini sangat menggembirakan. Ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia punya peluang besar menjadi kekuatan pangan global,” ujar Ace.
Ia menambahkan, sektor pertanian yang sebelumnya kerap dipandang sebelah mata, kini mulai menunjukkan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional, terutama setelah diperkuat oleh teknologi dan kebijakan yang tepat sasaran.
"Dulu sektor ini dianggap punya kontribusi kecil terhadap PDB karena minim teknologi. Sekarang kita lihat pertanian mulai bangkit menjadi keunggulan strategis bangsa,” tandasnya.