Tim Perbenihan Padi Laksanakan Pendampingan Pemupukan, Pengamatan OPT dan Roguing di Lokasi Demfarm
Ranoyapo (29-30/8), Tim Perbenihan Padi melaksanakan pendampingan pemupukan kedua, yaitu pada umur tanaman memasuki 35 HST dengan dosis 50% Urea dan 50% NPK dari dosis yang direkomendasikan. Untuk wilayah Desa Ranoiapo tepatnya di Poktan Tinontongan, berdasarkan Hasil Uji Tanah dengan menggunakan PUTS, didapati bahwa dosisi pupuk yang direkomendasikan adalah sebanyak 175 – 200 kg Urea dan NPK 300 kg untuk tiap Ha.
Dengan melaksanakan pemupukan kedua tersebut, diharapkan efisiensi pemupukan dengan mengelola pupuk secara tepat sesuai kebutuhan tanaman dan kondisi lahan dapat menghasilkan produksi tinggi. Selain pendampingan pemupukan, tim juga melaksanakan pendampingan pengamatan OPT bersama Pengamat OPT dan Penyuluh setempat.
Beberapa OPT yang ditemui, antara lain hama kepinding tanah, ulat daun dan ada indikasi beberapa spot tanaman menunjukkan kekuningan yang merupakan gejala tungro. Namun demikian, serangan yang ada masih di bawah ambang batas serangan.
Tim juga melaksanakan pendampingan roguing yang dipandu langsung oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) wilayah setempat. Untuk tanaman padi, roguing dapat dilakukan sebanyak minimal empat kali dan roguing dilakukan secara berulang dan sistematik.
Dan tidak disarankan jika dilakukan hanya satu kali karena peluang untuk menghasilkan varietas yang menyimpang akan sangat tinggi. Roguing pertama kali ini dilaksanakan pada fase vegetatif awal, yaitu umur tanaman antara 35 sampai 45 HST.
Sumber:
Tim Perbenihan Padi BSIP Sulawesi Utara